Iklan Atas Artikel

Upacara 17 Agustus Perdana di Boyolali Jateng : Bukti Kami Cinta NKRI

Boyolali - Upacara memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Darusy Syahadah, Simo, Boyolali. Hari ini pertama kalinya Ponpes tersebut menggelar upacara HUT RI.

Pantauan detik Jateng, Sabtu (17/8), upacara digelar di halaman Pondok Pesantren Darusy Syahadah putra yang berada di Gunung Madu, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Ratusan santri berseragam baju koko putih, celana panjang hitam, dan memakai songkok tampak berjajar rapi di halaman.

Puluhan guru memakai seragam baju koko hijau tua, celana hitam, dan memakai songkok, juga tampak ikut dalam barisan upacara ini. Sejumlah pengurus pondok dan pengurus yayasan juga turut mengikuti upacara.

Seluruh petugas upacaranya ialah para santri. Sedangkan inspektur upacaranya ialah Kepala Subdit Pendidikan Kesetaraan pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Anis Masykur. Hadir pula Kapolsek Simo, Danramil Simo, juga mantan tokoh JI, Abu Fatih.

Upacara yang dimulai pukul 07.30 WIB itu berjalan khidmat. Tata urutan upacara seperti pada umumnya. Seluruh peserta upacara juga melakukan hormat bendera saat merah putih dikibarkan diiringi lagu Indonesia Raya dari regu koor. Mereka juga kompak menirukan pembacaan teks Pancasila.

"Alhamdulillah berjalan khidmat, karena memang sebelumnya para santri, para ustadz, itu disatukan persepsinya. Bahwa di antara tanda mencintai negara ini ya secara adat Indonesia harus upacara dan dari sisi syar'i kita sampaikan upacara tidak ada kesyirikannya, tidak ada menentang agama, sehingga dengan nyaman melakukannya," ujar Direktur Ponpes Islam Darusy Syahadah, Ustadz Qosdi Ridwanullah, saat ditemui wartawan seusai upacara, Sabtu (17/8/2024).

"Kalau dulu itu mungkin karena belum dikaji itu seperti upacara itu apa? Tapi sekarang kita tahu, oh ini bagian dari semacam tanda cinta negara dan itu dari kajian para ustad itu tidak ada problem, dari sisi agama pun tidak ada masalah," imbuh dia.

Diakui Ustadz Qosdi, upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI kali ini merupakan yang pertama kalinya di gelar di Ponpes Islam Darusy Syahadah Simo, Boyolali. Namun, sebelumnya pengurus pondok sering diundang dan menghadiri upacara HUT Kemerdekaan di Tingkat kecamatan maupun di kabupaten.

"Kalau upacara resmi kali pertama. Kalau kita kan sering di undang ke kecamatan, ke kabupaten, tapi sebagian kan. Lha ini yang semua santri dan guru, yang resmi (menggelar upacara HUT Kemerdekaan). Kalau biasanya kan hanya apel, tausiyah gitu kan," ujar Ustadz Qosdi.

Ustadz Qosdi menjelaskan, upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ponpes Darusy Syahadah ini membutuhkan persiapan sekitar sepekan. Ustadz Qosdi menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di tahun-tahun mendatang. Upacara juga akan dilaksanakan di ponpes ini saat memperingati Hari Santri.

Mantah tokoh senior, Abu Latif yang juga hadir dalam upacara di Ponpes Darusy Syahadah Simo Boyolali menyatakan bersyukur.

"Ya kami bersyukur bahwa kami bisa kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Karena itu memang rumah besar kami. Artinya sama dengan yang lain. Nah itu kita kembali memikirkan harta pusaka dari para ulama yaitu negeri ini. Kita pikirkan bagaimana nanti ke depan agar memiliki bekal ilmu yang baik untuk kemudian bisa membantu mengelola negara ini dengan baik. Karena kalau tidak punya ilmu ya kasihan," kata Abu Latif.

Apresiasi Kementerian Agama

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendis Kementerian Agama, Anis Masykur, mengapresiasi dilaksanakannya upacara HUT RI di Ponpes Darusy Syahadah. Dia bilang ini sebagai titik awal meneguhkan komitmen mereka terhadap NKRI.

"Ini sebagai titik awal menunjukkan komitmennya terhadap NKRI, yang di situ ada hormat bendera, menyanyikan Indonesia Raya, ada mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan. itu menjadi pondasi awal sebelum gerak ke langkah selanjutnya. Kita berharap mereka bisa bergerak bersama untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa," kata Anis Masykur.
Sumber : Detik


 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel